http://datakristen.blogspot.com/2007/11/paulus-masuk-neraka-menurut-injil.html

Catatan :
Pendeta Kristen tidak mengedit, Alkitab untuk merancukan makna. Penuduh mempermasalahkan kata jahil= bodoh. Sebenarnya kata 'jahil' adalah serapan dari bahasa Arab. kata 'jahil' artinya adalah 'bodoh'. Alkitab TB LAI memakai kata jahil, karena 'jahil' maknanya sama dengan 'bodoh'.

Kamus Bahasa Indonesia menerangkan kata JAHIL, sbb : tidak mengerti tentang agama; bodoh; suka menggoda wanita, nakal
JAHILLIYAH : kebodohan.

Ada istilah 'zaman jahiliah' dalam Islam, yang artinya "zaman kebodohan.

Sumber : Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Media Center, halaman 274.



Sekarang kita masuk ke pokok masalahnya :


- A Text Without Context is a Pretext to a Proof Text –


Penting bagi kita untuk melihat KONTEKS! Sebelum menuduh yang bukan-bukan, Anda harus mengkaji konteks "MARAH" yang dimaksud Tuhan Yesus Kristus, sehingga terucap "kata-kata keras" seperti dalam ayat ini :


* Matius 5:22
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Textus Receptus (TR), εγω δε λεγω υμιν οτι πας ο οργιζομενος τω αδελφω αυτου εικη ενοχος εσται τη κρισει ος δ αν ειπη τω αδελφω αυτου ρακα ενοχος εσται τω συνεδριω ος δ αν ειπη μωρε ενοχος εσται εις την γεενναν του πυρος
Interlinear, egô {Aku} de {tetapi} legô {berkata} humin {kepada kamu} hoti {bahwa} pas {setiap} ho {(orang yang )} orgizomenos {memarahi} tô adelphô {saudara} autou {nya} eikê {tanpa suatu sebab} enokhos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia akan menjadi} tê krisei {kepada penghakiman} hos d {(dan siapa saja)} an eipê {berkata} tô adelphô {kepada saudara} autou {nya} raka {hai orang 'goblok'} enokhos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia akan menajdi} tô sunedriô {kepada mahkamah} hos d {(dan siapa saja)} an eipê{berkata} môre {hai orang tolol (hai yang memberontak)} enochos {bersalah (dapat dituntut)} estai {ia akan menjadi} eis {kedalam} tên geennan {neraka} tou puros {api}.


Kata yang dipermasalahkan :

1. "οργιζομενος – orgizomenos", verb - present passive participle - nominative singular masculine. Dari kata "οργιζω - orgizô'", Leksikon Yunani : To provoke, to arouse to anger. To be provoked to anger, be angry, be wroth

2. "ρακα - raka" , Aramaic transliterated word, Leksikon Yunani : empty, i.e. a senseless, empty headed man.

3. "μωρε – môre" , adjective - vocative singular masculine Dari kata "μωρος – môros", Leksikon Yunani : foolish, dull or stupid (as if shut up), i.e. heedless, (morally) blockhead, (apparently) absurd -- fool(-ish, -ishness).


Bandingkan dengan terjemahan KJV dibawah ini yang berbasis pada naskah TR :

KJV, But I say unto you, That whosoever is angry with his brother without a cause shall be in danger of the judgment: and whosoever shall say to his brother, Raca, shall be in danger of the council: but whosoever shall say, Thou fool, shall be in danger of hell fire.

bandingkan juga dengan terjemahan YLT :

but I -- I say to you, that every one who is angry at his brother without cause, shall be in danger of the judgment, and whoever may say to his brother, Empty fellow! shall be in danger of the sanhedrim, and whoever may say, Rebel! shall be in danger of the gehenna of the fire.


KJV menterjemahkan "Setiap orang yang marah terhadap saudaranya tanpa sebab harus dihukum". Maksudnya, boleh-boleh saja seseorang itu "marah" (Yunani: "οργιζω - orgizô'") kepada saudaranya, boleh-boleh saja ia berkata "ρακα - raka" atau "μωρος – môros", namun harus didukung oleh alasan yang tepat. Inilah konteks Matius 5:22.

Yang menjadi dasar dari pengajaran Tuhan Yesus disini : Kemarahan orang lain bisa saja adalah mengandung perangai yang buruk, tetapi kemarahanKu adalah kemarahan yang benar, yaitu marah karena ada sebabnya. Misalnya Yesus Kristus 'pernah marah dan mengusir orang berjual-beli di Bait Allah. Dan Allah sendiri pernah menghukum dunia dengan air bah, pernah membinasakan Sodom dan Gomora. Yunus pernah berkata "Selayaknya aku marah" (Yunus 4:9).


Kita baca penjelasan mengenai marah ini di :


* Efesus 4:26-27
4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.



Maksudnya adalah, "apabila kamu marah, jangan membiarkan kemarahanmu menyeretmu melakukan dosa; biarlah terbenamnya matahari mengakhiri kemarahanmu, karena kalau tidak, hal itu akan memberi peluang kepada Iblis yang segera akan ia manfaatkan"


Apakah Paulus melanggar apa yang dikatakan Tuhan Yesus diatas :


* 1 Korintus 15:36
LAI TB, Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
KJV, Thou fool, that which thou sowest is not quickened, except it die:
TR, αφρον συ ο σπειρεις ου ζωοποιειται εαν μη αποθανη
Translit interlinear, aphron {hai (orang) bodoh} su {engkau} ho {yang} speireis {menaburkan} ou {tidak} zôopoieitai {menaburkan} ean {kecuali} mê {tidak} apothanê {ia dahulu mati}


Paulus dalam ayat ini tidak menggunakan kata seperti Matius 5:22 yaitu kata "ρακα - raka" atau "μωρος – môros".
Tetapi Paulus menulis dengan "αφρον – aphron", adjective - vocative singular masculine, Leksikon Yunani : Without reason; Senseless, foolish, stupid; Without reflection or intelligence, acting rashly.


* Galatia 3: 1
LAI TB, Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?
KJV, O foolish Galatians, who hath bewitched you, that ye should not obey the truth, before whose eyes Jesus Christ hath been evidently set forth, crucified among you?
TR, ω ανοητοι γαλαται τις υμας εβασκανεν τη αληθεια μη πειθεσθαι οις κατ οφθαλμους ιησους χριστος προεγραφη εν υμιν εσταυρωμενος
Translit interlinear, hô anoêtoi {yang bodoh} galatai {orang-orang Galatia} tis {diapakah} humas {kamu} ebaskanen {mengenakan pesona/ menipu} tê alêtheia {kebenaran} mê {tidak} peithesthai {taat} hois {kepada (mu)} kat {didepan} ophthalmous {mata} iêsous {Yesus} khristos {Kristus} proegraphê {telah dibuktikan/ disampaikan di depan umum} en {diantara} humin {kamu} estaurômenos {disalibkan}


Dalam Galatia 3:1 pun Paulus tidak menggunakan kata seperti Matius 5:22 yaitu kata "ρακα - raka" ataupun "μωρος – môros".
Paulus menggunakan "ανοητοι – anoêtoi, adjective - vocative plural masculine. Dari kata "ανοητος – anoêtos", Leksikon Yunani: Not understood, unintelligible; Not understanding, unwise, foolish.


Kita telah melihat bahwa baik dalam 1 Korintus 15:36 maupun Galatia 3:1, Rasul Paulus tidak menggunakan kata-kata yang dirujuk dalam Matius 5:22, yaitu ("ρακα - raka" atau "μωρος – môros"). Dan kita juga sudah melihat apa konteks dari Matius 5:22 tentang kemarahan yang tanpa sebab/alasan. Marah, tidak dilarang dalam Alkitab, tetapi marah tanpa alasan itulah yang dilarang. Dalam 1 Korintus 15:36 maupun Galatia 3:1, Rasul Paulus mengajarkan sesuatu hal yang banyak dilanggar jemaat-jemaat di Korintus maupun di Galatia, kalaupun sampau Paulus menggunakan kata "αφρον – aphron" (bodoh/ tidak masuk akal) ataupun kata "ανοητος – anoêtos" (bodoh/ tidak mengerti) dia menyampaikan sata-kata ini bukan tanpa sebab/ alasan.