2 Petrus 3:16 Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

Saudara kita dari kalangan muslim ini suka mengkritisi isi text Alkitab kita secara pretext saja, bukan konteks. Padahal dalam memahami ayat-ayat Alkitab, bukan hanya beberapa ayat saja yang dilihat, tetapi seluruh perikop sebagai kesatuan, maka yang mereka lakukan namanya pretext, bukan konteks.


Paulus sama sekali tidak menghujat Allah. Paulus menggunakan kata cemooh yang dilontarkan orangp-orang lain, dan ia mengatakan bahwa apa yang dicemoohkan mereka itu lebih berhikmat, sehingga maknanya justru itu bukanlah kebodohan :


* 1 Korintus 1:25
LAI TB, Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.
King James Version (KJV),Because the foolishness of God is wiser than men; and the weakness of God is stronger than men.
New International Version (NIV), For the foolishness of God is wiser than man's wisdom, and the weakness of God is stronger than man's strength.
Textus Receptus (TR), οτι το μωρον του θεου σοφωτερον των ανθρωπων εστιν και το ασθενες του θεου ισχυροτερον των ανθρωπων εστιν
Translit interlinear, hoti {sebab} to môron {yang bodoh} tou theou {dari Allah} sophôteron {yang lebih berhikmat} tôn anthrôpôn {daripada manusia-manusia} estin {adalah} kai {dan} to asthenes {yang lemah} tou theou {dari Allah} iskhuroteron {lebih kuat} tôn anthrôpôn {daripada manusia-manusia} estin {adalah}

Terjemahan versi Bible in Basic English, memberikan sajian terjemahan yang kontekstual, sbb :
Because what seems foolish in God is wiser than men; and what seems feeble in God is stronger than men.


Anda ingat, dalam literatur Islam ada juga cerita tentang nabi Nuh yang membuat kapal/bahtera di tempat yang kauh dari laut dan sungai, orang-orang lain pada waktu itu menganggap Nuh bodoh, karena ia melakukan perbuatan yang paling aneh dan bodoh yang pernah dilakukan manusia. Padahal ia taat melaksanakan perintah dari Tuhan untuk membuat kapal tersebut. Karena nanti ada suatu saat dimana Allah akan menghukum manusia dengan banjir yang besar. Meskipun orang melihat perbuatan Nuh adalah "kebodohan" tetapi sesungguhnya ia lebih berhikmat daripada manusia-manusia lainnya, sebab ia melaksanakan perintah Allah.
Reff : http://kisahislam.wordpress.com/2006/11 ... l-pertama/


Demikian juga dalam 1 Korintus 1:25, Paulus dianggap "bodoh" oleh orang-orang lain karena pemberitaannya tentang Kristus, dan ia menjawab bahwa apa "yang bodoh dari Allah", yaitu apa yang dianggap bodoh itu sebenarnya lebih berhikmat -- wiser -- daripada manusia-manusia lain.



Selanjutnya, untuk mengerti konteks ayat diatas, sebaiknya ayat-ayatnya dibaca secara lengkap satu perikop :



* 1 Korintus 1:18-25 Hikmat Allah dan hikmat manusia.
1:18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
1:19 Karena ada tertulis: "Aku akan membinasakan hikmat orang-orang berhikmat dan kearifan orang-orang bijak akan Kulenyapkan."
1:20 Di manakah orang yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat? Di manakah pembantah dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan?
1:21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil.
1:22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat,
1:23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
1:25 Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.



Penjelasan :


Ayat 18, Bahwa Allah menyatakan karyaNya melalui seorang Yahudi yang tersalib tentunya tampak sebagai suatu kebodohan bagi semua orang yang tidak mau menerima berita tersebut. Bagaimana mungkin Allah menyingkapkan diriNya dengan cara khususs eksklusif melalui seorang manusia Allah? Itulah yang dimaksud Paulus, pertanyaan dari mereka yang akan binasa. Hanya kita yang diselamatkan-lah yang bisa mengerti bahwa berita salib bukanlah kebodohan melainkan hikmat yang paling agung.


Lawan dari "kebodohan" adalah "hikmat", hikmat dari Allah adalah kekuatan Allah :


* Roma 1:16,17
1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."



Salib adalah sarana yang dipakai Allah untuk menyelamatkan manusia untuk dapat memasuki pintu persekutuan abadi dengan Kristus. Hanya penghakiman terakhir yang akan memperlihatkan siapa yang telah binasa dan siapa yang telah diselamatkan :


* Roma 2:12
Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.


* 2 Tesalonika 2:10
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.


* Roma 10:9
Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.


* 1 Tesalonika 5:9
Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,



Di masa kini pemisahan telah terjadi antara mereka yang binasa dan kita yang diselamatkan, diantara orang percaya dan orang yang tidak percaya :


* 2 Korintus 2:15
Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.


* 2 Korintus 4:3
Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,




Ayat 19-20, Paulus mengutip Perjanjian Lama sebagai dukungan, yang isinya adalah peringatan dan kecaman dari Allah terhadap 'manusia berhikmat' di Yehuda yang mencari bantuan dari Mesir ketika terancam Sanherib :


* Yesaya 29:14
maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."


* Yesaya 19:12
Di manakah orang-orang bijaksanamu? Biarlah mereka mengumumkan kepadamu serta memberitahukan apa yang diputuskan TUHAN semesta alam tentang Mesir.


* Yesaya 33:18
Dalam hatimu engkau akan memikirkan kengerian yang sudah-sudah: "Sudah lenyapkah juru hitung, sudah lenyapkah juru timbang, dan sudah lenyapkah orang yang menghitung menara-menara?"



Melalui nabiNya, Allah menyatakan untuk menghapuskan "hikmat orang-orang berhikmat" dan "kearifan orang-orang bijak", yaitu manusia-manusia yang melakukan penalarannya sendiri dalam usahanya mencari Allah Dan keselamatan melalui caranya sendiri, menurut penalaran itu sendiri. Pada ayat ke 20, Paulus dengan gayanya yang khas menggunakan 'gaya diatribe' dimana ia menulis seolah-olah ia berdebat dengan seseorang. Paulus tidak menyangkal ada orang-orang bijaksana, para ahli Taurat ataupun filsuf Yunani. Tetapi setiap usahan untuk menemukan Allah, untuk memahamiNya, jika tanpa pernyataan-Nya didalam Yesus Kristus sebagai Tuhan yang disalibkan, tidak diperhitungkan Allah, hal tersebut tidak lebih daripada "hikmat dunia" yang dikatakan Allah sebagai kebodohan :


* Yesaya 44:25
Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan;




Ayat 21, Hikmat Allah bukan hanya pengetahuanNya yang sempurna, melainkan juga termasuk rencanaNya yang sempurna. Adalah rencanaNya bahwa "dunia tidak mengenal hikmatNya" dengan hikmat manusia sendiri. TujuanNya bukanlah bukanlah menghukum manusia kedalam kekelaman 'kebodohan manusia', melainkan memberikan anugerah keselamatan dalam Injil Salib. Allah telah menetapkan menyatakan diriNya dalam cara yang luar biasa didalam diri Tuhan Yesus Kristus, melalui "kebodohan pemberitaan Injil" (Paulus memakai istilah dunia), ada hikmat yang tersembunyi, sebuah rencana yang agung yang disempurnakan melalui Salib, hal demikian akan sulit dinalar oleh hikmat manusia, namun Allah dengan kasihnya memberikan pernyataan hikmat yang oleh orang-orang yang tidak mengerti itu mengatakannya sebagai suatu 'kebodohan'.

Hikmat dunia adalah bagian dari dunia ini dengan dosa dan kebodohannya. Dengan kebodohannya mereka menolak janji dan berkat yang diberikan Allah didalam Yesus Kristus. Allah jelas memisahkan hikmat dariNya dan hikmat dunia.


* Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


* 1 Korintus 2:6,8
2:6 Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.
2:8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.


* 1 Korintus 3:18
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.




Ayat 22, mengapa berita salib menjadi suatu kebodohan bagi mereka yang tidak beriman? Orang-orang Yahudi menghendaki tanda, suatu bukti tentang kuasa, sedangkan orang-orang Yunani menghendaki hikmat dan kebenaran dalam pemikiran semata.


Ayat 23, Berlawanan dengan pemikiran Yahudi dan Yunani, orang Kristen memberitakan Kristus yang disalibkan. Mereka memberitakan bahwa Allah telah bertindak dalam sejarah dengan mengirimkan AnakNya untuk mati pada kayu salib. Namun mati dengan cara digantung di kayu adalah lambang nista bagi kalangan Yahudi, maka dikatakan hal tersebut adalah "batu sandungan", silahkan lihat rujukan dari Perjanjian Lama berkenaan dengan 'mati tergantung pada kayu' :


* Ulangan 21:22
LAI TB, "Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung dia pada sebuah tiang,
TL, Maka jikalau barang seorang telah berbuat dosa yang patut ia mati dibunuh, dan jika hukumnya kamu menggantungkan dia pada kayu,
KJV, And if a man have committed a sin worthy of death, and he be to be put to death, and thou hang him on a tree:
Hebrew,
וְכִי־יִהְיֶה בְאִישׁ חֵטְא מִשְׁפַּט־מָוֶת וְהוּמָת וְתָלִיתָ אֹתֹו עַל־עֵץ׃
Translit, VEKHI-YIHYEH VE'ISY KHET MISYPAT-MAVET VEHUMAT VETALITA OTO AL-ETS


* Yosua 10:26
LAI TB, Sesudah itu Yosua membunuh raja-raja itu, dan menggantung mereka pada lima tiang, dan mereka tinggal tergantung pada tiang-tiang itu sampai matahari terbenam
TL, Setelah itu diparang Yusak akan mereka itu serta dibunuhnya mereka itu dan digantungkannya pada lima batang tiang kayu, maka mereka itupun tinggal tergantung pada tiang itu sampai petang hari
KJV, And afterward Joshua smote them, and slew them, and hanged them on five trees: and they were hanging upon the trees until the evening.
Hebrew,
וַיַּכֵּם יְהֹושֻׁעַ אַחֲרֵי־כֵן וַיְמִיתֵם וַיִּתְלֵם עַל חֲמִשָּׁה עֵצִים וַיִּהְיוּ תְּלוּיִם עַל־הָעֵצִים עַד־הָעָרֶב׃
Translit, VAYAKEM YEHOSYUA AKHAREI-KHEN VAYEMITEM VAYITLEM AL KHAMISYA ETSIM VAYIHYU TELUYIM AL-HAETSIM AD-HA'AREV


Kematian dengan cara digantung itu di sebuah tiang kayu עץ - 'ETS, Ibrani adalah lambang suatu kutuk. Penulis Kitab Kisah Para Rasul (Lukas) mencatat perkataan Petrus dalam Kisah 5:30, untuk menjelaskan lagi bahwa orang yang mati dengan cara digantung adalah dikutuk oleh Allah (bandingkan dengan Kisah 10:39, Galatia 3:13).

Namun, dalam 1 Korintus 1:23 ini Paulus mengatakan "Kristus yang disalibkan" dengan menggunakan kata kerja pasif. Pengertiannya : Salib bukanlah suatu peristiwa kebetulan, bukan suatu kegagalan dari terlaksananya keadilan, bukan pula suatu tragedi manusia. Namun sebaliknya, Salib adalah klimaks dari rencana ilahi, yang merupakan makna seperti yang tertulis dalam ayat ini :


* Roma 4:25
yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.



Makna Salib hanya dapat dilihat didalam terang kebangkitan. Tanpa iman, Kristus yang tersalib akan tetap menjadi "batu sandungan" bagi orang-orang Yahudi; sebab menurut nalar Yahudi, seorang Mesias yang mati tersalib sungguh tidak masuk akal. Bagaimanakah mungkin kematian yang 'memalukan' untuk satu orang dalam sejarah memiliki berita mutlak/ final tentang suatu keselamatan?

Dilain pihak, kita temukan hal yang sama, bahwa berita Salib adalah "suatu kebodohan" dimata orang-orang Yunani (non-Yahudi). Bandingkan pula dengan "hukuman salib" pada masa itu, dimana hukuman mati cara salib itu diperuntukkan bagi para penjahat, pengkianat dalam masa pemerintahan Romawi di seluruh daerah jajahannya.
Berita salib adalah suatu 'kebodohan' yang dipandang oleh orang-orang yang ingin menemukan kebenaran di dalam celah-celah pemikiran manusiawi mereka sendiri. Maka, tanpa menggunakan 'kacamata iman' pemberitaan tentang Salib tetap akan menjadi duatu kebodohan.


Ayat 24-25, Apa yang sepintas tampaknya "bodoh", dan apa yang dianggap "kebodohan" oleh dunia yang tidak mengenalNya. Allah yang tampaknya lemah, membiarkan AnakNya disalib, sebenarnya adalah kekuatan yang lebih kuat, lebih efektif dibandingkan dengan segala usaha manusia.


* 2 Korintus 13:4
Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.



Di dalam Salib, mempunyai kekuatan hikmat dan kuasa Allah yang sejati. Ini adalah karunia yang terbuka bagi orang Yahudi maupun non-Yahudi, artinya semua orang dari latar belakang kebangsaan apapun dapat terpanggil dalam iman kepada Yesus Kristus. Iman diberikan kepada mereka yang dipanggil. Sebab, hanya melalui imanlah seseorang dapat melihat Kristus yang disalib didalam perspektif yang sebenarnya, sebagai suatu pembuktian besar tentang kasih Allah dalam karya penyelamatan.

Itulah kuasa dan hikmat Allah yang hanya dapat dimengerti manusia didalam iman.


* Ayub 12:13
Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.



Amin.



Penutup :

Dari uraian diatas, jelas kata "bodoh" dalam 1 Korintus 1:18-25 tidak bermakna menghujat Allah, si penuduh saja yang memaksakannya begitu.

Kami yang telah diselamatkan bisa mengerti bahwa berita salib bukanlah kebodohan melainkan hikmat yang paling agung.


Haleluyah!