Sumber:

Sejenak sebelum makan malam, Masab, anak dari ketua Hamas di Tepi Barat yakni Sheikh Hassan Yousef, memandang pada temannya yang menemaninya makan di restoran tempat mereka bertemu. Mereka membisikkan beberapa patah kata dan lalu mengucapkan doa syukur, berterima kasih pada Tuhan dan Yesus karena menyediakan makanan di piring2 mereka.

Butuh beberapa detik untuk mencerna pemandangan ini: anak dari ketua Hamas yang merupakan tokoh terkenal dari organisasi Islam ekstrimis, seorang pemuda yang membantu bapaknya selama bertahun-tahun dalam aktivitas politiknya, sekarang malah murtad dan jadi Kristen. “Sekarang aku bernama Joseph,” katanya.

Masab tahu bahwa dia tidak punya banyak harapan kembali ke tanah suci di dalam hidupnya sekarang.

“Aku tahu kok aku membahayakan nyawaku dan bahkan kemungkinan besar aku kehilangan ayahku, tapi aku berharap dia akan mengerti hal ini dan Tuhan akan memberi dirinya dan keluargaku kesabaran dan kemauan untuk membuka mata mereka pada Yesus dan Kristen. Mungkin suatu hari nanti aku bisa kembali ke Palestina dan juga ke Ramallah bersama Yesus, di Kerajaan Tuhan.”

Dia juga tidak menutupi rasa cintanya pada Israel, atau kebenciannya akan semua hal yang mewakili lingkungan di mana dia dibesarkan: negaranya, agamanya, organisasinya.

”Kirim salam ya kepada Israel, aku rindu padanya. Aku menghormati Israel dan mengagumi negara itu,” katanya.

”Kalian para Yahudi harus waspada: Kalian tidak akan, tidak akan pernah bisa berdamai dengan Hamas. Islam, ideologi yang mereka anut itu, tidak memperbolehkan mereka mengalami perdamaian dengan kaum Yahudi. Mereka percaya pada hadis yang mengatakan Nabi Muhammad berperang melawan Yahudi sehingga mereka pun harus melanjutkan peperangan itu sampai mati.”

Apakah ini sebabnya para Muslim melakukan serangan bunuh diri?

”Lebih dari sekedar itu sih. Seluruh masyarakat memuliakan kematian dan teroris bunuh diri. Di dalam budaya Palestina, teroris bunuh diri jadi pahlawan syahid. Para Sheikh mengajarkan pada murid2nya tentang ‘kepahlawanan dalam syahid’.”

Meskipun banyak kritik datang dari tempat asalnya, California yang sekarang jadi tempat tinggalnya, tidak dapat menghilangkan kerinduan hatinya.

”Aku rindu Ramallah,” katanya. “Orang2 yang berpikiran terbuka … Aku terutama merindukan ibuku, saudara2 laki dan perempuanku, tapi aku tahu bahwa akan sulit sekali bagiku kembali ke Ramallah saat ini.”

The continuation of this article will appear in the Haaretz Weekend Magazine

Menikmati kehidupan barunya di California, USA, Yousef junior sadar betul akan dampak wawancaranya ini. Bukan hanya ia akan menyinggung perasaaan keluarganya, ia kini ragu bisa pulang kembali ke Ramallah. "Saya tahu saya me,pertaruhkan nyawa saya dan jelas akan kehilangan ayah saya. Tapi saya harap ia akan mengerti ini dan Tuhan akan memberikan dirinya dan seluruh keluarga saya kesabaran dan keinginan utk membuka mata mereka bagi Yesus dan agama Kristen."

Latar Belakang

Syeikh Hasan Yousef, ketua Hamas.
Syeikh Hasan Yousef, ketua Hamas.

Masab-Joseph: Saat SMA saya belajar syariah. Th 1996, ketika saya berusia 18, saya ditangkap tentara Israel karena saya kepala Masy Islam di SMA saya. Inilah titik mulanya proses penyadaran saya.

"Sebelumnya saya hanya mengenal Hamas lewat ayah saya. Tadnya saya mengagumi Hamas, karena saya mengagumi ayah saya. Tapi setelah 16 bulan dlm penjara, saya menyadari wajah Hamas sebenarnya. Hamas adalah organisasi negatif. Sebuah organisasi yg buruk secara fundamental. Dlm penjara Megiddo saya tiba2 menyadari apa sebenarnya Hamas. Pemimpin2 mereka di penjara (Israel) mendapatkan keadaan (makanan) yg jauh lebih baik (daripada tahanan2 Israel di penjara2 Hamas), belum lagi ijin kunjungan keluarga mereka dan fasilitas mandi. Sementara orang2 Hamas tidak punya moral, tidak punya integrity. Tetapi mereka tidak sebodoh Fatah, yg mencuri disiang bolong didepan umum. Hamas mencuri dgn cara diam2 sambil bersikap sok suci. Cepat atau lambat uang hasil korupsi ini akan mengangkangi bangsa Palestina sendiri !

"Tidak seorangpun yg tahu benar seluk beluk cara kerja Hamas. Contoh, saya ingat betul bgm keluarga Saleh Talahmeh, anggota tangan militer Hamas, yg dibunuh Israel, terpaksa menggembel minta bantuan teman2nya karena mereka tidak ditinggalkan uang sepeserpun. Pemimpin2 Hamas tidak peduli dgn mereka ataupun dgn keluarga2 martir2/syuhada2 lainnya, semetnara para anggota senior sering berfoya2 diluar negeri, menghabiskan puluhan ribu dollar per bulan utk membiayai bodyguard saja !"

Setelah saya keluar dari penjara (Israel), saya kehilangan kepercayaan kpd mereka yg mewakili Islam."

Pada saat wawancara ini, ayahnya masih belum juga tahu bahwa ia telah murtad ke Kristen.

Bagaimana Ia Tertarik pada Agama Lain

"Ini dimulai 8 tahun yg lalu. Saya berada di Yerusalem dan menerima undangan utk mendengar ceramah ttg agama Kristen. Dari situ saya semakin ingin tahu dan mulai membaca INJIL dgn diam2, sambil meneruskan pelajaran syariah. Ayat spt "CINTAILAH MUSUHMU" sangat mempengaruhi saya. Saya ketika itu masih Muslim dan tidak pernah menyangka akan murtad. Tetapi setiap hari saya melihat hal2 mengerikan yg dilakukan atas nama Islam oleh Muslim2 yg menganggap diri 'bangsa terpilih Allah.' Saya kembali mempelajari Quran dan prinsip2 agama itu dan berkesimpulan bahwa Islam salah dan menyesatkan. Muslim meminjam ritual dan tradisi dari agama2 sekitarnya."

... Saya anggap Islam adalah sebuah kebohongan besar. Orang2 yg mewakili Islam lebih memuja Mohammed ketimbang Tuhan, membunuh orang2 tidak bersalah atas nama Islam, memukuli istri2 mereka dan sama sekali tidak tahu apa itu Tuhan. Saya tidak ragu bahwa mereka akan ke neraka.

...

Orang Palestina, kalau tidak punya musuh, akan memerangi sesama. Dlm 20 thn nanti akan timbul konflik antara berbagai grup Hamas. Sekarang saja mereka sudah mulai cekcok ttg penguasaan uang."

"Kalian Yahudi harus sadar: Kalian tidak akan pernah bisa berdamai dgn Hamas. Islam, ideologi yg mengontrol mereka, tidak akan pernah mengijinkan mereka berdamai dgn Yahudi. Mereka percaya bahwa Mohammed memerangi Yahudi dan oleh karena itu mereka harus melanjutkan perang itu sampai mati. Mereka harus membalas dendam terhdp siapapun yg tidak menerima Mohammed, spt Yahudi yg diQUran digambarkan sbgt kera dan putera2 babi. Dlm pandangan Hamas, perdamaian dgn Israel akan mengKONTRADIKSI syariah & Quran & menganggap Yahudi tidak punya hak di Palestina."

"Saya meninggalkan tanah luas di Ramallah hanya utk mencapai kebebasan murni. Saya ingin kesempatan utk membuka mata Muslim dan menunjukkan kebenaran ttg agama mereka, menarik mreeka dari kegelapan dan penjara Islam.