Asal Muasal Natal

Oleh Ali Sina

Diterjemahkan oleh PodRock

Apa benar Natal itu misanya Kristus? Apa benar Yesus lahir tanggal 25 Desember? Menurut catatan sejarah, natal pertama dirayakan pada tanggal 6 Januari berdasarkan kalendar kuno Julian. Kristen Ortodoks masih merayakan natal pada tgl 6 Jan. Jelaslah, bahkan orang2 kristen sendiri tidak setujuan mengenai tanggal kelahiran Kristus. Ada kristen yang percaya bahwa kelahiran Kristus terjadi pada akhir musim panas atau awal musim gugur dan ada yang bilang terjadi kala musim semi.

Dalam Lukas 2:8 kita baca: “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.”

Desember di Palestina adalah musim penghujan dan cuacanya dingin. Para penggembala tidak akan membiarkan ternaknya berkeliaran di padang selama bulan Desember tapi sudah sejak Pertengahan Oktober dikurung di kandang.

Asal muasal dari perayaan ini diperkirakan berumur 4000 tahun dan mengikuti alur sejarah Mithraic. Mithra adalah Dewa Terang dalam Iran Kuno. Simbol Mithra adalah matahari. Orang iran telah memakai simbol ini dalam bendera mereka selama lebih dari 2500 tahun. Periode 17 s/d 24 Desember adalah tanggal2 perayaannya. 21 Desember, yang merupakan Solstice Winter (Saat pertengahan musim dingin dimana matahari mencapai titik tertinggi atau terendah diangkasa pada siang hari, ditandai dengan lebih panjang atau lebih pendeknya siang hari), masih dirayakan di Iran. Disebut perayaan “Yalda” dan melambangkan menangnya terang atas kegelapan, yang juga melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Mithraisme dibawa ke Eropa oleh tentara Yunani setelah kekalahan Persia oleh Alexander dan di abad keempat Masehi menjadi agama kedua di Eropa, jadi saingan bagi kekristenan. Penyembahan Mithra menyebar ke seluruh Asia hingga Eropa dimana disebut Deus Sol Invictus Mithras. Orang Romawi mengadopsi perayaan ini utk merayakan dewa Saturn, dan kelahiran kembali dewa matahari selama Winter Solstice. Liburan musim dingin dikenal sebagai Saturnalia dan dimulai seminggu sebelum 25 Desember. Festival dicirikan dengan pemberian hadiah, pesta makan, nyanyi dan pendeta Saturn yang disebut Dendrophori, membawa rangkaian ranting dan daun hijau dalam prosesi tsb.

Ketika mereka menyadari bahwa siang hari jadi lebih panjang setelah Winter Solstice, orang2 kuno melahirkan mitos bahwa Dewa Matahari bangkit dari kematian setelah tiga hari. Kepercayaan akan kematian dan kebangkitan dewa ini belakangan dimasukkan ke dalam kekristenan. Misa adalah perayaan Ekaristi, sakramen dan pusat ibadah dalam banyak gereja2 kristen, yang kemudian diinstitusikan dalam Perjamuan Terakhir, dimana roti dan anggur disucikan dan dimakan/minum sebagai peringatan akan kematian Yesus. Kata “Misa” dalam kristen artinya kematian dan ritual Misa melibatkan kematian dari Kristus, dan kebangkitannya kemudian.

Sebelum dominasi kekristenan, orang Roma merayakan pesta ini dari 25 des s/d 6 Januari. Mithraisme mendapat tempat di hati Kaisar Commodus dan Julian, dan ditahun 307 Diocletian membangun sebuah kuil di pinggir sungai Danube yang didedikasikan utk Mithra. Mithraisme menyebar ke seluruh Eropa dari Roma hingga propinsi Numidia di Afrika Utara hingga ke Inggris dan Skotlandia.

Tapi setelah Kaisar Constantine masuk kristen di tahun 313 M. Kekristenan menyebar luas ke seluruh kekaisaran dan Mithraisme, seperti yang dilaporkan oleh Santo Jerome, terpaksa tunduk, khususnya yang di Roma dan Alexandria. Pada abad ke empat, Paus Leo menghancurkan kuil Mithra (376 M). Meski demikian, pesta Mithraic yang merayakan kelahiran Matahari terus berlanjut, karena perayaan tsb terjadi pada waktu yang tepat utk bersenang-senang di tengah2 musim dingin. Bahkan sekarangpun banyak yang merayakan natal meski mereka bukan orang kristen. Sampai tahun 530 M, gereja memberi komisi pada biarawan Dionysius Exiguus utk mengumumkan pesta perayaan populer ini sebagai kelahiran Kristus. Constantine yang telah masuk kristen tapi masih juga merayakan pesta pagan ini mengubahnya menjadi Pesta Liburan Natal utk orang Kristen.

Pemakaian pohon Hijau dalam pesta Natal berasal dari Jerman dimana asalnya dipakai dalam penyembahan dan perayaan Dewa Yule dan sekaligus juga sebagai pengamatan kebangkitan dari Dewa Matahari.

Pohon hijau melambangkan kehidupan dan juga dianggap sebagai lambang Phallic (phallus atau penis yang ereksi) dalam penyembahan kesuburan manusia. Dipercaya bahwa red holly (holly= sejenis tumbuh-tumbuhan yang hijau dan runcing daunnya, dan buahnya merah bergugus-gugus) melambangkan darah menstruasi dari ratu Surga, Diana. White Berries dari Mistletoe dianggap sebagai tetesan air mani (semen) dari dewa matahari. Cabang2 dari pohon holly dan Mistletoe digantung di atas kusen pintu kuil dan rumah2 dan dipercaya bahwa berciuman di bawahnya akan membuat roh para dewa dan dewi memasuki tubuh orang2 tsb dan membuatnya subur.

Ensiklopedi baru dari Schaff-Herzog mengenai pengetahuan religius menjelaskan:

“seberapa tepat festival ini mengandalkan ritual pagan Brumalia (25 Desember) setelah Saturnalia (17-24 Desember), dan merayakan hari terpendek dalam setahun dan “matahari baru”… tidak dapat ditetapkan secara akurat. Festival Pagan Saturnalia dan Brumalia telah dg dalam mengakar pada kebiasaan populer yang dilakukan dengan pengaruh kekristenan… Festival Pagan dengan perayaan yang penuh keributan dan keceriaan begitu populernya hingga orang2 kristen senang dengan alasan diteruskannya perayaan tsb hanya dengan sedikit perubahan dalam semangat dan cara2nya. Para pengkhotbah kristen di barat dan timur jauh protes dengan perayaan yang berlebihan ketika merayakan kelahiran Kristus, sementara orang2 kristen di Mesopotamia menuduh barat melahirkan penyembahan berhala dan matahari dengan mengadopsi festival ini sebagai perayaan kristen.”

Santo Agustinus bilang “Kita memegang hari natal ini sebagai hari suci, tidak seperti kaum pagan yang merayakannya utk kelahiran Matahari, tapi karena kelahiran Dia yang membuat natal ini suci, bukan seperti kaum pagan yang merayakannya utk kelahiran Matahari, tapi karena kelahiranNya lah yang membuat hari itu suci.”

Hal ini jelas menunjukkan bahwa festival ini awalnya didedikasikan bagi kelahiran Matahari yang lalu diadopsi oleh orang2 kristen.

Di samping Hari Natal, Kekristenan juga menyerap banyak mitos2 dan Mithraic lain, juga legenda2 seperti kelahiran tanpa noda, baptisan, ekaristi, 12 murid, lahir di gua/di kandang, kehadiran para gembala ketika kelahiran dan kebangkitan.

Mid Winter dirayakan oleh banyak budaya. Di Babylon didedikasikan bagi Ratu Surga, Di Yunani bagi Dionysos dan Adonis, di Roma bagi Saturn, di Inggris bagi Dewa Nordic Balder tapi adalah mitosnya Persia mengenai kelahiran Dewa Matahari Mithra yang paling mungkin menjadi asal muasalnya Natal.

Dalam tablet sejarah yang berharga ini anda dapat melihat Ardshir II (Xerex) menyembah Anahita yang menumpang Singa Iran dan Mithra terbit dari punggung Singa tsb. Sekarang lihatlah singa dan matahari pada lambang di bendera Iran. Belakangan sebuah pedang dipasang pada cakar kaki kanannya. Pedang ini melambangkan Pedang Zulfiqar, yang Muhammad rampas sebagai jarahan perang dari Bani Qaynuqa, suku Yahudi pertama yang jatuh dibawah keangkaraannya, setelah dia mengusir suku itu dari Medina. Pedang Zulfiqar belakangan jatuh ketangan Ali, menantu Muhammad. Bendera Iran sampai Revolusi 1979 ada pedangnya, dan sayangnya hingga hari ini para nasionalis Iran yang menentang aturan Islam di Iran mempertahankan pedang tsb dalam benderanya. Ini adalah situs resmi dari Reza Pahlavi (http://www.rezapahlavi.org/articles/) anak dari Shah Iran terakhir. Bahkan diapun mempertahankan pedang Zulfiqar dalam cakar singa Iran tsb.

Republik Islam dalam kebenciannya akan Iran dan orang2 Iran menghapus singa dan matahari sepenuhnya, dan menggantinya dengan sebuah lambang yang dijiplak dari lambang Sikh, yang mengesankan terbaca Allah.


Saya telah membuang pedang Islam dan mengembalikan lambang Iran ke bentuk aslinya, dan saya dorong semua patriot iran utk melakukan hal yang sama. (Gambar ini dibuat oleh anak muda Iran). Mari kita singkirkan Islam dan semua bekas2nya dalam bendera kita. Apa kita sungguh2 ingin memamerkan pedang curian dalam bendera kita yang dipakai utk menghancurkan negara kita sendiri dan mengucurkan darah dari kakek moyang kita?

Tapi bagi kalian yang merayakan hari suci yang dikenal sekarang sebagai natal, ingat bahwa asal mula perayaan indah ini bukanlah kelahiran kristus, tapi kelahiran dari kehidupan baru, harapan dan cinta. Hal itu melambangkan kejayaan terang atas kegelapan, Ini adalah kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Selamat hari natal, Hanaka, Yalda… utk anda semua. Ini semua hanya alasan2 utk bergembira, utk menyayangi, utk membagi, utk memberi dan apa lagi yang lebih indah dari itu semua? Ini saatnya utk mengingat mereka yang kekurangan dan membutuhkan, saatnya memperbarui persahabatan, mengunjungi orang tua, mengundang mereka dan membuat mereka merasa dicinta dan disayang. Siapa yang peduli dari mana asal muasal Natal! Yang penting inilah saatnya dalam setahun penuh utk mengingat bahwa kita adalah manusia yang manusiawi dan kita terikat bersama dengan cinta.