MUHAMMAD SANG PENIPU: NGAKU BUTA HURUF


The best selling author of the 7th century
Penulis best seller abad ke 7
oleh Sher Khan

2005/05/06

"Presiden negara kami TIDAK dapat menulis dan membaca - ia sama sekali buta huruf. " Nah, bagaimana kedengarannya ? Apakah kita bangga kalau kepala negara kita buta huruf ? Ternyata begitulah dengan pengikut Islam. Ternyata standar mereka adalah: kebodohan patut dibanggakan. Banyak apologis dan pengikut Islam menegaskan bahwa Muhamad, godfather IslaMAFIA abad ke 7 itu adalah buta huruf. Dengan begitu, mereka mencoba membuktikan bahwa ia "secara logis" tidak dapat menulis buku seperti Quran, oleh karena itu buku itu hanya dapat datang dari ATAS.

Yang saya ingin lakukan sekarang adalah membuktikan bahwa Muhamad TIDAK BUTA HURUF.

Dasar kepercayaan buta huruf Muhamad berasal dari hadis dimana
Aisha, cucu .... maksud saya isteri Muhamad mengatakan :

"… Malaikat datang padanya dan memintanya untuk membaca. Nabi menjawab "Saya tidak tahu bagaimana membaca”. Nabi menambahkan, "Malaikat memegang saya dan menekan saya begitu keras sampai saya tidak tahan lagi. Ia kemudian membebaskan saya dan sekali lagi meminta saya untuk membaca Ikrar dan saya jawab, "Saya tidak tahu bagaimana membaca………" (Sahih Bukhari, Volume 1, Book 1, Number 3.)

Apakah Jibril, jongos allah itu membawa Quran dengannya ? Apakah ia memegang Quran dihadapan Muhamad ? Dua2nya jawabannya TIDAK !
Wahyu Quran, atau hasil ngalor ngidul Muhamad, didapatkan pada waktu berbeda2 tergantung dari situasi dan derajat keinginan, nafsu dan kerakusan Muhamad.

Menurut mimpi Muhamad, Jibril mengatakan "Ikrar." Muhamad bingung: ia menyangka Jibril menawarinya kaviar Rusia "Ikra". Ketika ia sadar bahwa kata Arab untuk Ikrar" berarti "membaca," ia tidak dapat melihat adanya buku untuk dibaca.

Lebih jelas lagi bisa dilihat pada akhir hadis diatas (Sahih Bukhari, Volume 1, Book 1, Number 3) dimana Aisha mengatakan :
"… Ia kemudian membebaskan saya dan kembali meminta saya untuk membaca, namun sekali lagi saya menjawab "Saya tidak tahu bagaimana membaca (atau, apa yang harus saya baca ?)."

Pernyataan ini lebih masuk akal. Muhamad tidak yakin apa yang harus dibacanya sehingga ia tanya "Apa yang harus saya baca ?"

Fakta bahwa selagi bayi, Muhamad dititipkan kepada wanita Bedouin diterima kalangan muslim. Ternyata, keluarga Muhamad memiliki cukup uang utnuk membayar wanita tersebut, kalau tidak bagaimana seorang wanita Bedouin mampu mengangkat anak orang lain ? Dulu belum ada sekolah privat atau Madrasah. Jadi bisa diasumsi bahwa Muhamad diberikan kepada babysitter yang juga memberinya makan dan pendidikan. Kenyataannya, ibu2 Arab Bedouin terkenal rajin mendidik anak2 mereka. Mereka dianggap guru yang paling baik bagi anak2 kecil.

Memang benar bahwa Muhamad kehilangan ayahnya sebelum lahir dan ibunya pada umur 6 tahun. Tidak ada bukti sejarah tentang saudara2 tiri Muhamad, namun kita tahun bahwa bapaknya bernama Abdullah dan memiliki lebih dari 1 isteri. Tidak jelas apakah ada sengketa harta antara orang tuanya atau apakah pamannya Abu-Talib mendapatkan upah sebagai bayaran menjaga si Muhamad. Setelah bekerja sebagai gembala domba, pamannya membawanya ke Syria, ikut dengan karavan dagang. Abu-Talib juga memiliki toko di Mekah (Ibn Qutaibah, Ma"arif) dimana kemungkinan Muhamad ikut membantu di toko.

Pada usia 25, Khadijah menunjuk Muhamad untuk mengantar pesanan barang ke Syria. Apakah mungkin orang buta huruf diberi tanggung jawab untuk menyusun accounts/tata buku dan mengerti perincian perdagangan internasional ? Muhamad juga memiliki partner dagang di Mekah. Partnernya ini, Sa"ib, melaporkan:

"Kami saling tergantung; jika Muhamad memimpin karavan, pada saat kembali ke Mekah ia tidak akan masuk rumah sebelum membereskan tata buku dengan saya ; ………"

Nah jelaslah bahwa Muhamad memiliki cukup pengetahuan tentang dagang dan accounting. Pengetahuan macam ini tidak dimungkinkan bagi orang yg tidak mampu membaca.

Dijaman baheula, melancong berarti pengetahuan. Muhamad jelas mendapat manfaat dari pelancongannya itu. Ia bertemu macam2 orang di macam2 tempat dan diam2 mencatat apa yang ia lihat. Ketika Muhamad pergi ke Goa Hira untuk semedi, apa yang sebenarnya ia lakukan adalah mengorganisasikan segala informasi yang dikumpulkannya untuk membuat strategi untuk "menerbitkan" Qurannya. Surah2 dininya tidak sukses, namun ia terus meminjam surah2 dari Torah dan Injil. Pada
akhirnya setelah mengulang2 kebohongan berkali2, ia berhasil.

Mari kita cari bukti lagi. Dalam hadis ini (Sahih Muslim, Book 019, Number 4401), al-Bara" b. "Azib, salah satu anggota gang Muhamad mengatakan :
"Abu Talib menulis perjanjian antara Rasulullah (saw) dengan kaum musyrik, pada Hari Hudaibiya. ……………..Mereka (kaum musyrik)
mengatakan : Jangan menulis kata2 "Pembawa Pesan Allah." Kalau kita yakin anda Pembawa Pesan Allah, kami tidak akan melawanmu”.

Nah ! Simaklah kata2 diatas ! Narasi itu dilanjutkan …..
“Nabi (saw) mengatakan kepada Ali: "Hapus kata2 itu !" Ia, (Ali) mengatakan: "Saya tidak akan menghapuskannya." Akhirnya
Nabi (saw) menghapuskannya dengan tangannya sendiri………."

Nah lagi ! Jika Muhamad tidak dapat membaca bagaimana ia tahu kata2 mana yang harus dihapuskan ?

Namun terlepas dari kekurangan Muhamad, kita harus akui bahwa ia penulis best seller segala jaman. Lupakanlah sukses Harry Potter, Quran adalah buku terlaris segala jaman. Jika Muhamad lahir di tahun ini, ia tidak perlu mencari nafkah dengan merampok atau membunuh. Cukup dengan menulis buku. Ia memang tahu bagaimana menarik perhatian orang dengan tulisannya.

Lihatlah hadis berikut ini:
"Diriwayahkan Amir ibn Shahr: …….Rasulullah (saw) MENULIS dokumen bagi Dhu Marran……" (Sunan Abu-Dawud Book 19, Number 3021)

Ini lagi saksi lain, Yazid ibn Abdullah, yan, meriwayahkan, "Kami berada di Mirbad. Datanglah seorang dengan rambut terurai dan memegang selembar kulit merah ditangannya. … ………………Kami kemudian bertanya: Siapa menuliskan dokumen ini untuk mu ? Ia menjawab: Rasulullah (saw)."
(Sunan Abu-Dawud Book 19, Number 2993)

Apakah kita perlu bukti2 lain bahwa Muhamad TIDAK buta huruf ?
Satu lagi nih, biar anda puas:

Ibn "Abbas mengatakan , "Pada saat penyakit Rasul semakin parah, ia mengatakan, "Bawakan saya kertas (tulis) dan saya akan MENULIS pernyataan sehingga kau tidak akan lengah." (Bukhari 1.3.114)

Terakhir saya menyampaikan teori ini kepada seorang saudara Muslim, ia mengejar saya dengan pisau yang masih penuh dengan darah kerbau yang baru disembelihnya. Padahal saya seharusnya mendapatkan gelar sarjana terhormat dari sebuah Universitas Islam Saudi Arabia karena berhasil membuktikan Muhamad sebagai orang terdidik. Sayangnya ini tidak akan terjadi. Islam tumbuh oleh kebodohan dan para Budak Allah lebih senang percaya bahwa Muhammad buta huruf.